October 29, 2020

4 Wisata Museum di Semarang yang Wajib Dikunjungi

Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia memiliki kisah sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kota itu sendiri adalah saksi bagaimana bangsa Indonesia berusaha membela negaranya melawan penjajahan dan penjajahan.

Yang paling menonjol adalah Pertempuran Lima Hari di Semarang, pertempuran heroik di mana anak-anak Semarang berperang melawan pasukan Jepang untuk membela Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 selama 5 hari berturut-turut dari 14 Oktober hingga 19 Oktober 1945.

Pertempuran ini diperingati setiap tahun melalui acara seremonial dan teatrikal. Untuk menyaksikan sejarah Indonesia ini, selain menghadiri upacara ini, Anda juga bisa mengunjungi museum-museum di Semarang yang menyimpan peralatan yang digunakan dalam perjuangan beserta kisah-kisah heroiknya.

Sama seperti museum di Banten, museum di Semarang juga bisa menambah wawasan kamu tentang sejarah Indonesia. Mereka juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa Anda harus mengunjungi Semarang. Sebagai pedoman, berikut daftar 4 wisata museum di Semarang yang bisa membantu Anda menyaksikan sejarah Indonesia.

1. Museum Mandala Bhakti

Museum Mandala Bhakti terletak di desa Barusari, kota Semarang. Merupakan museum yang memperingati perjuangan tentara nasional Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Koleksinya beragam, mulai dari senjata perang, bekas seragam tentara nasional, dokumen penting, hingga foto para pahlawan nasional Indonesia.

Berada di dalam museum dan melihat-lihat koleksinya akan membawa Anda kembali ke momen-momen ketika orang Indonesia berusaha untuk mendapatkan kembali kemerdekaannya. Koleksinya antara lain dari Five Days Battle di Semarang. Meski koleksinya berupa benda-benda bersejarah, Anda tidak akan bosan karena museumnya cukup modern dengan memamerkan koleksi lukisan 3D. Ini akan sangat bagus jika Anda membawa anak-anak Anda ke museum ini.

Museum Mandala Bhakti dibuka Senin-Sabtu pukul 08.00-18.00. Anda tidak akan dikenakan biaya apapun karena tiket masuknya gratis.

2. Museum Lawang Sewu

Museum Lawang Sewu terletak di Semarang Tengah, kota Semarang. Bangunan ini pertama kali dibangun pada tahun 1904 oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan, kemudian digunakan sebagai kantor Departemen Kereta Api Republik Indonesia. Bangunan itu menjadi pusat Pertempuran Lima Hari di Semarang antara Pasukan Kereta Api Pemuda Indonesia dan pasukan Jepang. Melihat latar belakang sejarahnya, pemerintah akhirnya melestarikan Lawang Sewu sebagai museum dan bangunan bersejarah.

Museum ini terletak di lantai pertama gedung. Ini memamerkan kereta api dan bantalan rel yang digunakan jauh sebelum dan hampir setelah kemerdekaan. Pemandangan malam hari gedung ini lebih besar karena diterangi oleh pencahayaan yang indah sehingga terlihat klasik dan megah. Ini bisa menjadi daya tarik kehidupan malam yang hebat di Semarang, Indonesia. Menurut situs Objek Wisata Lembang, di sekitar museum terdapat beberapa penjual makanan lokal yang menawarkan kuliner khas Semarang. Beberapa di antaranya dapat Anda kunjungi untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan Anda makan di Semarang pada saat Anda berkunjung lagi.

Mengunjungi museum akan menjadi pilihan yang tepat karena Anda dapat mempelajari sejarah sambil menikmati arsitektur kolonialisme. Buka setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Biaya masuknya relatif murah dengan Rp 5.000 untuk pelajar dan anak di bawah 12 tahun dan Rp 10.000 untuk orang dewasa.

3. Museum Kereta Api Ambarawa

Terletak di Kabupaten Ambarawa, Semarang yang pernah digunakan sebagai kota militer oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka membangun stasiun kereta api di sana untuk mengangkut pasukan mereka dengan mudah. Museum Kereta Api Ambarawa melestarikan dan memamerkan berbagai lokomotif tua bekas di Indonesia yang sebagian besar berasal dari zaman kolonial. Museum ini menceritakan tentang sejarah kereta api dan jejaknya di Indonesia. Ini memamerkan replika bagian kereta yang berasal dari era yang berbeda dan kereta itu sendiri yang diparkir di halaman museum.

Daya tarik utama yang diminati banyak orang adalah menaiki lokomotif uap tua. Ada dua rute yang bisa Anda pilih, yaitu rute stasiun Ambarawa-Bedono dan Ambarawa-Tuntang, dengan tiga jadwal pemberangkatan, yaitu pukul 10.00, 12.00, dan 14.00. Dalam perjalanan, Anda akan menikmati sensasi naik lokomotif uap tua yang sudah sangat langka sembari menikmati pemandangan indah yang sangat menyegarkan. Sungguh luar biasa untuk membawa anak-anak Anda ke sana karena mereka akan sangat bersemangat.

Buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 dengan biaya masuk Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.

4. Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita terletak di kabupaten Semarang Barat yang dibangun pada tahun 1975 dan memiliki lebih dari 60.000 koleksi yang berkaitan dengan aspek budaya Jawa. Bangunan ini memiliki 4 lantai yang diberi nomor seperti gedung A, B, C, dan D yang memamerkan dan melestarikan koleksi barang prasejarah, mata uang, dan banyak benda kuno lainnya. Tak heran jika museum ini populer sebagai tujuan study tour pelajar.

Gedung A memamerkan koleksi yang berkaitan dengan geologi, geografi, dan plaentologi. Koleksi periode Hindu-Budha dan Islam bertempat di gedung B. Gedung C memamerkan barang-barang yang berkaitan dengan perjuangan masa kemerdekaan, termasuk senjata militer. Gedung D adalah rumah seni di Jawa Tengah. Salah satunya adalah Wayang, wayang tradisional Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan nilai.

Museum buka setiap hari pukul 08.00-15.00 dengan biaya Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak.

Museum-museum tersebut menunjukkan bahwa sejarah bangsa Indonesia di Semarang mencakup aspek sosial budaya masyarakat dari masa ke masa.

Posted by: Traveling at 07:36 AM | No Comments | Add Comment
Post contains 814 words, total size 8 kb.




What colour is a green orange?




16kb generated in CPU 0.0059, elapsed 0.0266 seconds.
33 queries taking 0.0223 seconds, 46 records returned.
Powered by Minx 1.1.6c-pink.